Walking Walking Jakarta : Museum Pancasila Sakti
Halo para pembaca blogger, akhirnya gw punya
alternatif baru dalam topik pembahasan di blog gw sendiri. Libur- libur
daripada manyun lebih baik kita jalan- jalan. Jalan- jalan itu seperti kita
yang mengkoneksikan kaki kita kepada alam sekitar. Sehingga kita semakin kenal
dan peduli dengan keadaan sekitar. Ketika kita berjalan- jalan seolah olah kita
lepas dari rutinitas sehari- hari (di depan layar). Untuk itulah jalan- jalan
itu penting.
Pada kesempatan ini, gw bersama sahabat gw. Sebut saja
Rezza. Punya misi untuk menelusuri tempat- tempat unik di Jakarta. Sayang khan
tinggal di Jakarta gaulnya cuman di kantor sama fingerprint doang. Mumpung
libur, kita adakan project asyik ini. Nah, project pertama gw sama teman gw ini
adalah pergi ke Museum Pancasila Sakti. Yang membuat kita jadikan museum ini
destinasi pertama adalah karena letaknya yang dekat dari rumah kita, dan
terlepas dari keberadaan hantu, museum ini tergolong unik lho.
Museum Pancasila sakti atau yang lebih dikenal sebagai
Museum G30S PKI adalah museum yang terletak di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Museum
ini berdekatan dengan TMII (Taman Mini Indonesia Indah), Halim Perdana Kusuma,
dan Pondok Gede (tempat tumbuh kembangnya si Iwan Fals,hehe). Akses ke tempat
ini pun sangat mudah. Kalau dari tol Jatiwarna atau dari tol Jatiwaringin yang
penting cari Plaza Pondok Gede dulu, trus langsung muterin plaza tersebut
sampai ketemu arah ke Jakarta. Pokoknya keluar dari tol itu tanya orang di
jalan tahu deh. (Hehe navigator gak mutu). Harga tiket masuknya pun sangat
murah, per orang Rp 3.500,- (kalau naik motor).
Museum ini buka dari pukul 09.00 - pukul 16.00 untuk
museum pengkhianatan PKI dan pukul 17.00 untuk sumur maut. Fasilitas yang
disuguhkan tentunya yang pertama dan utama lubang sumur maut tragedi pembunuhan
"pahlawan revolusi" penumpasan PKI, ada juga yang lain seperti patung
simulasi perjalanan TNI menumpas PKI yang terletak di museum pengkhianatan PKI,
inventori dan dokumentasi asli dari proses tragedi G30SPKI seperti foto,
potongan koran, baju pejuang sampai mobil dan senjata api. Di sana juga ada
lapangan yang biasa dipakai upacara, patung 7 "pahlawan revolusi" beserta
burung garuda yang gede banget, replika rumah tragedi tempat PKI menyiksa para
anggota TNI, sampai ruangan yang ada suara narator misterius gitu (serasa
nonton Stranger than Fiction).
Sejarah sedikit ah, bahwa museum ini diprakasai oleh
Presiden Soeharto. Museum ini dibangun tepat ditempat klimaksnya tragedi G30S
PKI terjadi, dan dibangunnya tempat ini dimaksudkan untuk mengenang pahlawan reformasi yang 'katanya'
menumpas PKI (organisasi komunis yang berusaha menggantikan ideologi
Pancasila,katanya). Secara khusus museum ini dibuat untuk menghargai jasa ke-7
pahlawan reformasi yang menjadi target pembunuhan PKI. Ketujuh tokoh itu adalah
Suprapto, M.T Haryono, S. Parman, DI Panjaitan, Sutoyo S., A.H Nasution yang
kematiannya diwakili putri dan ajudannya. Kenapa gw bilang museum ini unik,
bagi gw masuk museum ini bahkan lebih dari sebuah kesan epic tapi lebih ke
spionase konspiratif (apaan sih bro..). Yups, museum ini seolah- olah sebagai
pertanda sebuah konspirasi besar negeri kita seperti kemunculan orde baru,
pergeseran idologi, maupun beberapa tokoh yang kemudian dielukan di tempat ini.
Ya, gw jg gag tau- tau banget sejarah tapi museum ini gw yakin penuh dengan
konspirasi besar (ah apaan lagi sih bro..).
Mengesampingkan hal itu, karena di sini gw
memposisikan diri sebagai backpacker cihuy. Kita buat enjoy aja perjalanan kita
di museum ini. Setelah gw memarkirkan motor, gw langsung menuju ke mobil dinas
peninggalan Jendral Ahmad Yani (mobil sedan 89) dan mobil jeep pak Harto. Selanjutnya
masuk ke museum Pengkhianatan PKI (Komunis). Pertama kali kita berada di
ruangan foto- foto berkolase proses penumpasan PKI oleh ABRI (TNI) sampai
proses pengkuburan para pejuang ke makam pahlawan di Kalibata. Seperti halnya
foto kolase, di ruangan berikutnya berisi patung- patung dan data- data
dokumentasi perjalanan TNI menumpas komunis.
Di dalam museum itu terdapat 3 fase museum. Pertama
berisikan patung simulasi perjalanan TNI menumpas PKI, kedua dengan design
interior yang lebih baru menggambarkan 7 pejuang yang dibunuh PKI dan dimasukan
ke dalam lubang maut. Saat memasuki ruangan ini gw sama si Rezza pun berfikir
untuk membuat film "7 Warrior" dengan plot omnibus, seperti kata
rezza ,"Gus, film ini bakal ikonik banget." (Yaelah besok juga lupa sama
dokumen kerjaan).
ada mafia mas bro! |
Fase ketiga itu lebih ke inventori sang pejuang,
bahkan ada pajangan seragam pejuang yang darahnya masih menempel di baju (bakal
banyak bakteri tuh). Sayang gak sempet ambil foto gara- gara udah tutup. Terus
ada satu ruangan audio visual untuk nonton film sejarah G30S PKI. Yang unik
dalam perjalanan ini karena pada saat bersamaan ada segerombolan anak- anak
dari madrasah tertentu study tour ke museum. Beberapa guru meringis saat
melihat patung berdarah. Dalam benak gw,"Yaelah eneng daripada meringis
mending sama abang aja." Oia ada lagi yang unik yaitu ada komunitas mbah-
mbah gitu dengan syal merah, keren!
Lanjut lagi kita melancong ke sumur maut. Di sana kita
melewati lapangan terawat kosong yang luas, beberapa fotografer model
menggunakan lahan itu buat poto- poto (ikutan T.T). Langsung saja dihadapkan
pada sumur maut, dengan efek cahaya merah menambah kesan darah yang mencuat
dari dalam sumur sedalam 12 meter, So Gore!. Kemudian ada patung "7
warrior dan garuda" yang gede banget, tak lupa masuk ke rumah yang
digunakan PKI untuk menyiksa pahlawan. Di rumah itu terdapat perabotan memasak,
tong, mesin jahit, tempat duduk, jadi kesannya kayak kita masuk 4D gitu. Trus
ada juga seruangan serambi penyiksaan yang bisa kita intip dari kaca. Isinya
patung- patung lilin seukuran badan kita yang secara misterius terdengar suara narator
dan backsound mengerikan. Katanya di tempat itu terdapat penampakan seperti
darah keluar dari patung, maupun patung yang bergerak sendiri. Hiiii... (dasar
orang Indonesia suka yang mistis- mistis).
Overview dengan harga murah itu gw gak rugi menikmati
wisata konspiratif ini. Apalagi perjalanan di museum pengkhianatan PKI terasa
panjang dan berliku- liku bikin gempor kaki. Kalau capek sih bisa duduk dan
beli minuman di dalem, bahkan kayaknya kalian bisa beli pakaian- pakaian
tentara gitu. Alhasil cabut dari museum gw sama Rezza langsung menyantap porsi
super besar makan siang yaitu Soto Surabaya, Nasi + Batagor dan minum es teh +
air putih. Well 3 piring 2 gelas gede udah membantai lambung gw.
"Tragedi + Time = Comedy (kata salah seorang yang
gua gak tau namanya).
Foto- foto gak gw trademark, kalo ada yang nyolong, dosa besar dan kemurkaan gw, tanggung sendiri y.hehe..
GUA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar