Senin, 13 Mei 2013

LalerMan and The Black Princess : Part 2

Manusia Lalat dan The Black Princess
Part 2 : Manusia Lalat VS Pasukan 4lay SKJ 84



Ajo sang manusia lalat, dalam terbang tubuhnya tetap teguh diterpa badai. Sayap- sayapnya mengembang kaku. Tangannya dikepal ke depan. Matanya yang mulai kelelahan terus dipaksakan untuk fokus menatap tajam perjalanan yang ditempuhnya. Setidaknya gemuruh badai dan guyuran hujan tak mematahkan semangat Ajo untuk menuju level yang berikutnya. Level yang tentunya lebih sulit. 


Hidungnya tersumbat ingus. Hacyu… Hacyu.. Hacyu.. Kini ingusnya keluar dari hidung Ajo. Seperti lendir yang lengket, ingusnya justru gelayutan di hidung Ajo. Arus terbang Ajo yang terus membelah angin membuat ingusnya melambai- lambai ke arah belakang. Dan ingus di hidung kiri Ajo menempel di mata Ajo. “Kurang Ajar..Kog lengket di mata!” Gangguan yang disebabkan oleh ingus membuat Ajo kehilangan keseimbangan terbang. Dia pun meliuk liuk ke kiri dan ke kanan. Liukan gusar yang dibuatnya justru membuat ingus sebelah kanan ikut- ikutan menempel di mata Ajo. Kini Ajo benar- benar kehilangan keseimbangan tubuh. Kedua matanya terhalangi ingus membuat dia terbang tak tentu arah.

Jedeeeerr…! Ajo menabrak gumpalan awan hitam Comullus Nimbus. Ajo pingsan tak sadarkan diri. Ia pun terjun bebas dari ketinggian 1000 meter di atas bumi. Tubuhnya berputar- putar bebas menuju bumi. Kini Ajo tak mampu lagi melawan kuasa grafitasi. Semakin ia mendekati bumi, ia pun terjun semakin cepat. “Bangkit lah Ajo.. Belum saatnya mati, ada misi yang perlu kamu selesaikan..Bangkitlah Ajo…” Bisikan putri antah berantah kembali terdengar. Ajo pun membuka matanya berat. Melihat tubuhnya yang terjun semakin dekat ke bumi, Ajo pun langsung sigap dan kembali membentangkan sayapnya untuk terbang. 
 
CIAAT…TERBANGLAH..!” Ajo yang belum sepenuhnya tersadar dan masih tersisa pusing di kepala harus kembali menyeimbangkan tubuhnya untuk terbang. Gaya terbangnya yang sedikit gontai pun perlahan diseimbangkan dengan pasti. Hap, dia kembali fokus dan akselerasi terbangnya bertambah sampai puncak kecepatan. “Kini, tiada lagi yang menghalangiku untuk kalah. Walau aku orang rendahan, akan kubuktikan bahwa aku pahlawan negeri ini. Negeri para alien gak jelas.”

Level 2, tanah luas yang dilapisi keramik hitam. Lampu- lampu sorot menerangi cecunguk- cecunguk penghuni di level 2 itu membentuk siluet tubuh. Merekalah musuh yang sudah siap menunggu kedatangan Ajo. Ajo mendaratkan tubuhnya di hadapan mereka yang jumlahnya banyak. Ajo memasang wajah garang siap membabat habis semua yang menjadi musuhnya walaupun ia tahu bahwa tubuhnya sudah sedikit memutih setelah pertarungan sebelumnya melawan Naluto. “Kami adalah..La.la.la.la..” seorang leader tampak maju kedepan tuk memimpin pasukan. Tangan kanannya menunjuk ke udara, kaki kirinya sedikit jinjit dan tangan kirinya berlenggang di pinggang. Tak lama kemudian, kru- krunya dengan gaya- gaya 4lay melangkah maju teratur dengan langkah jinjit layaknya penari balet sambil tangan kanannya menunjuk ke udara bergaya seperti leadernya. “Kami adalah..La.la.la.la..” 
 
Ceteeess… Lampu sorot yang berada di belakang Ajo menyala menyorot penghuni level 2 yang aneh itu. “Dengan gemerlap kelap kelip lampu sorot.. Kami adalah pasukan 4lay SKJ 84 laylaylaylay…” mereka semua pun menunjukan identitasnya pertanda tantangan yang ditujukan kepada Ajo. “Dasar kalian. Aku tahu kalian adalah pasukan lapangan 4lay yang memborbardir kalangan bawah. Dengan senang hati akan kuberantas kalian semua dengan kekuatan saktiku.” Ajopun tertawa nafsu menantang mereka. “Alahh..Bo.Kamu gak bisa ngalahin jurus lambaian tangan kita ya bo…ya gak ciin!” tanggap leader. “IYAA…Cin!” serentak pasukannya mengiyakan. “Ah kamu bo’ gaya rambut cetokan aja nganggep eike ini 4lay. Mosok 4lay teriak 4lay. Hi..hi” goda leader. “Kurang Ajar. Aku ini emo. Gak liat apa.. Emo! Scremo! Metal Hardcore! Punk and do it my self! Minimal bisa headbang!” Ajo mulai muntab karena digoda rambutnya. “Halah bokis loe.. Emo, kalau Made in Jawa’ mah jadi 4lay juga. Iya gak..Cinnn!!” “Iyaaa..Cinnn..Sepakat!!” “Heh Laler…kamu bilang Metal.Kalau Made in Jawa mah jadinya Melayu Total ya gak Cinnn…” “Iya Cinn Sepakaaat!!” 
 
Ajo yang digoda bertubi- tubi pun mulai muntab. “Jangan banyak omong kalian. Kaos V-Neck. Skinny Jeans. Dan tangan melambai kalian membuat saya muntah..Hueek.. kubantai kaliaaan semua..Jurus super TU-BER-KU-LO-SA” Ajo pun terbang menerjang dan memburu para pasukan 4lay SKJ 84 dengan penuh nafsu membara. Ajo menyerang dengan kekuatan terpendamnya namun semua serangannya tidak mempan kepada pasukan 4lay itu. “Para pasukan…Gunakan kekuatan lambaian tangan bo…Cling.Cling.Cling…” Leader memberi instruksi untuk menggunakan jurus lambaian tangan membuat Ajo terbang tak menentu, kualahan, dan matanya berkedip merem melek merem melek. Ajo pusing dan sesekali ia muntah. Ia pun tersungkur kalah. 
 
Hahahha….Kalah ya bo’ kita itu rajin suntik imunisasi jadi laler macam kamu gak mempan di tubuh kita. Gi mana payah ya dia Cin,, setuju gaaak…” Leader pun menghina sombong. “Iyaa Cin payaaaah….” Pasukannya menimpali. “Jurus pamungkas cin. Telunjuk bergoyang…” Sang leader pun memerintah semua pasukannya untuk membentuk angka 1 di jari tangan kanannya. “SIAP SEMUA CINNN….SATU.DUA.TIGAA…” “CUUUUCCCCIIAAN DEH LOEEE…” telunjuk para pasukan 4lay meliuk- liuk membuat sang manusia lalat itu terbang tak terkendali ke udara, menghantam bumi dan muntah- muntah. 
 
Inikah kekalahanku..Di level serendah ini aku kalah..Tidak..Aku lemah sekali, aku lemah sekali, aku lemah sekali..” Ajo putus asa. Ia ingin menghadapi para pasukan itu namun jumlah serta ilmu pertahan mereka yang hebat tak mampu dikalahkan. Tiba- tiba sang putri antah berantah itu kembali terdengar memberi dorongan dan nasehat. “Hei Ajo.. Ingatlah, kekuatan yang terpenting adalah keyakinan akan dirimu. Jangan pernah tergantung pada satu cara, satu senjata. Semua alam ini adalah energimu. Bangkitlah manusia lalat. Ada misi yang harus terselesaikan.” 
 
Aku bangkit..Aku bangkiit..AKU BANGKKKITTT IIIYEEEAAAHHH..” tangan terkepal. Tubuh terangkat. Mata kembali fokus. Wajah kembali garang. Saatnya kaki menapak dan berdiri. Ajo kembali dari kekalahan. “Ehh..Cin laler busuk itu berdiri lagi..ayo kita ambil posisi…” Salah satu pasukan memberi tahu dan mereka semua termasuk leadernya mengambil aba- aba. “Sekarang aku bangkit bangsat.. Akan kuhancurkan kalian semua..eheheheee…” Ingatlah Ajo, kekuatan terpenting adalah keyakinan akan dirimu. Dirimu.DIRIMU. “Well..Hei laler mau jurus apa lagi kamu.. Eike udah pasang kuda- kuda telunjung goyang nih.” Pasukan 4lay kembali bersiaga untuk jurus telunjuk bergoyang. “AKKU TAK PEDDUULI….AKAN AKU SERANG DENGAN SERANGAN TAK TERDUGAA..CIIIAAAT…” Ajo terbang menuju 84 pasukan 4lay itu. Ajo terbang namun sayapnya tak seimbang karena serangan telunjung bergoyang para pasukan. Keyakinan diri Ajo tak membatasi semangat Ajo. Sayap terus dan terus mengepak. Sakit, mual, dan pusing tak dipedulikannya karena kini Ajo memiliki keyakinan diri untuk terus mengepakan sayapnya sampai dirinya berada tepat di zona di mana para pasukan itu berdiri. “CCCIIIATT…” perlahan demi perlahan Ajo mendekati mereka.

Hingga akhirnya jaraknya hanya hitungan centi dengan mereka Ajo pun menggunakan jurus yang tak terduga sebelumnya. “Sekarang para 4lay kamprreeet…. Rasakan serangan dadakanku. INGGUUUUSSS SANG MANUSIA LALLAAT…” Croooot.. Lendir putih keluar dari hidung Ajo langsung menempel di wajah para pasukan 4lay SKJ 84 itu. Mereka pun lari tunggang langgang menanggung jijiknya ingus menyakitkan yang menempel di wajah. Mereka semua ada yang lari kemudian mati, kejang- kejang, muntah- muntah, dan banyak yang mengeluh,”Idiiih aku baru dari sallooon.” “Auuch aku baru facial..” “Icih icih aku baru pedikur medikut dan mau fotografi. Malah gini!” “TERKUTUK KAMU LALERR..” sang leader pun muntab. Wajahnya penuh ingus berserakan. “Hahahaha, dan sekarang rasakan serangan pamungkasku leader 4lay. Serangan TU-BER-KU-LO-SA.CIIIAAAAAT!!!” Bumi kembali gonjang ganjing. Lampu- lampu sorot pecah di sana sini. Sang leader tak dapat membendung serangan pamungkas sang manusia lalat. Dia pun muntah, kejang- kejang, dan menghembuskan nafas terakhirnya.

UUUAAAA…” Ajo merintih kesakitan. Tubuhnya kembali memutih dan wujud manusianya mulai terlihat. “Aku. Mempunyai jurus baru yang caranya di puter- puter kayak joget headbang. Mungkin aku ini Metal. Melayu Total. Aku 4lay.Ahh..” Tubuhnya tergeletak pingsan. Tak lama kemudian satu gerbang terbuka lebar dan terlihat tangga naik yang panjang sekali. Di gerbang itu tertulis The Master of 4lay Army. Itu adalah gerbang menuju level 3. Pasukan elite 4lay yang sangat mengerikan. 
 

Bersambung…

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar