Manusia
Lalat dan The Black Princess
Part 2 : Manusia Lalat VS Pasukan 4lay SKJ 84
Ajo sang manusia lalat, dalam terbang tubuhnya
tetap teguh diterpa badai. Sayap- sayapnya mengembang kaku. Tangannya
dikepal ke depan. Matanya yang mulai kelelahan terus dipaksakan untuk
fokus menatap tajam perjalanan yang ditempuhnya. Setidaknya gemuruh
badai dan guyuran hujan tak mematahkan semangat Ajo untuk menuju
level yang berikutnya. Level yang tentunya lebih sulit.
Hidungnya tersumbat ingus. Hacyu… Hacyu..
Hacyu.. Kini ingusnya keluar dari hidung Ajo. Seperti lendir yang
lengket, ingusnya justru gelayutan di hidung Ajo. Arus terbang Ajo
yang terus membelah angin membuat ingusnya melambai- lambai ke arah
belakang. Dan ingus di hidung kiri Ajo menempel di mata Ajo. “Kurang
Ajar..Kog lengket di mata!” Gangguan
yang disebabkan oleh ingus membuat Ajo kehilangan keseimbangan
terbang. Dia pun meliuk liuk ke kiri dan ke kanan. Liukan gusar yang
dibuatnya justru membuat ingus sebelah kanan ikut- ikutan menempel di
mata Ajo. Kini Ajo benar- benar kehilangan keseimbangan tubuh. Kedua
matanya terhalangi ingus membuat dia terbang tak tentu arah.
Jedeeeerr…! Ajo menabrak gumpalan awan hitam
Comullus Nimbus.
Ajo pingsan tak sadarkan diri. Ia pun terjun bebas dari ketinggian
1000 meter di atas bumi. Tubuhnya berputar- putar bebas menuju bumi.
Kini Ajo tak mampu lagi melawan kuasa grafitasi. Semakin ia mendekati
bumi, ia pun terjun semakin cepat. “Bangkit
lah Ajo.. Belum saatnya mati, ada misi yang perlu kamu
selesaikan..Bangkitlah Ajo…” Bisikan
putri antah berantah kembali terdengar. Ajo pun membuka matanya
berat. Melihat tubuhnya yang terjun semakin dekat ke bumi, Ajo pun
langsung sigap dan kembali membentangkan sayapnya untuk terbang.
“CIAAT…TERBANGLAH..!” Ajo
yang belum sepenuhnya tersadar dan masih tersisa pusing di kepala
harus kembali menyeimbangkan tubuhnya untuk terbang. Gaya terbangnya
yang sedikit gontai pun perlahan diseimbangkan dengan pasti. Hap, dia
kembali fokus dan akselerasi terbangnya bertambah sampai puncak
kecepatan. “Kini, tiada lagi yang
menghalangiku untuk kalah. Walau aku orang rendahan, akan kubuktikan
bahwa aku pahlawan negeri ini. Negeri para alien gak jelas.”
Level 2, tanah
luas yang dilapisi keramik hitam. Lampu- lampu sorot menerangi
cecunguk- cecunguk penghuni di level 2 itu membentuk siluet tubuh.
Merekalah musuh yang sudah siap menunggu kedatangan Ajo. Ajo
mendaratkan tubuhnya di hadapan mereka yang jumlahnya banyak. Ajo
memasang wajah garang siap membabat habis semua yang menjadi musuhnya
walaupun ia tahu bahwa tubuhnya sudah sedikit memutih setelah
pertarungan sebelumnya melawan Naluto. “Kami
adalah..La.la.la.la..” seorang leader
tampak maju kedepan tuk memimpin
pasukan. Tangan kanannya menunjuk ke udara, kaki kirinya sedikit
jinjit dan tangan kirinya berlenggang di pinggang. Tak lama kemudian,
kru- krunya dengan gaya- gaya 4lay
melangkah maju teratur dengan langkah jinjit layaknya penari balet
sambil tangan kanannya menunjuk ke udara bergaya seperti leadernya.
“Kami adalah..La.la.la.la..”
Ceteeess… Lampu sorot yang berada di belakang
Ajo menyala menyorot penghuni level 2 yang aneh itu. “Dengan
gemerlap kelap kelip lampu sorot.. Kami adalah pasukan 4lay SKJ 84
laylaylaylay…” mereka semua pun
menunjukan identitasnya pertanda tantangan yang ditujukan kepada Ajo.
“Dasar kalian. Aku tahu kalian adalah
pasukan lapangan 4lay yang memborbardir kalangan bawah. Dengan senang
hati akan kuberantas kalian semua dengan kekuatan saktiku.”
Ajopun tertawa nafsu menantang mereka. “Alahh..Bo.Kamu
gak bisa ngalahin jurus lambaian tangan kita ya bo…ya gak ciin!”
tanggap leader.
“IYAA…Cin!” serentak pasukannya
mengiyakan. “Ah kamu bo’ gaya rambut
cetokan aja nganggep eike ini 4lay. Mosok 4lay teriak 4lay. Hi..hi”
goda leader.
“Kurang Ajar. Aku ini emo. Gak liat apa.. Emo! Scremo! Metal
Hardcore! Punk and do it my self! Minimal bisa headbang!” Ajo
mulai muntab karena digoda rambutnya.
“Halah bokis loe.. Emo, kalau Made in Jawa’ mah jadi 4lay juga.
Iya gak..Cinnn!!” “Iyaaa..Cinnn..Sepakat!!” “Heh Laler…kamu
bilang Metal.Kalau Made in Jawa mah jadinya Melayu Total ya gak
Cinnn…” “Iya Cinn Sepakaaat!!”
Ajo yang digoda bertubi- tubi pun mulai muntab.
“Jangan banyak omong kalian. Kaos
V-Neck. Skinny Jeans. Dan tangan melambai kalian membuat saya
muntah..Hueek.. kubantai kaliaaan semua..Jurus super TU-BER-KU-LO-SA”
Ajo pun terbang menerjang dan memburu
para pasukan 4lay SKJ 84 dengan penuh nafsu membara. Ajo menyerang
dengan kekuatan terpendamnya namun semua serangannya tidak mempan
kepada pasukan 4lay itu. “Para
pasukan…Gunakan kekuatan lambaian tangan bo…Cling.Cling.Cling…”
Leader memberi instruksi untuk
menggunakan jurus lambaian tangan membuat Ajo terbang tak menentu,
kualahan, dan matanya berkedip merem melek merem melek. Ajo pusing
dan sesekali ia muntah. Ia pun tersungkur kalah.
“Hahahha….Kalah ya bo’ kita itu rajin
suntik imunisasi jadi laler macam kamu gak mempan di tubuh kita. Gi
mana payah ya dia Cin,, setuju gaaak…” Leader
pun menghina sombong. “Iyaa Cin
payaaaah….” Pasukannya menimpali.
“Jurus pamungkas cin. Telunjuk bergoyang…” Sang
leader pun
memerintah semua pasukannya untuk membentuk angka 1 di jari tangan
kanannya. “SIAP SEMUA
CINNN….SATU.DUA.TIGAA…” “CUUUUCCCCIIAAN DEH LOEEE…”
telunjuk para pasukan 4lay meliuk- liuk
membuat sang manusia lalat itu terbang tak terkendali ke udara,
menghantam bumi dan muntah- muntah.
“Inikah kekalahanku..Di level serendah ini
aku kalah..Tidak..Aku lemah sekali, aku lemah sekali, aku lemah
sekali..” Ajo putus asa. Ia ingin
menghadapi para pasukan itu namun jumlah serta ilmu pertahan mereka
yang hebat tak mampu dikalahkan. Tiba- tiba sang putri antah berantah
itu kembali terdengar memberi dorongan dan nasehat. “Hei
Ajo.. Ingatlah, kekuatan yang terpenting adalah keyakinan akan
dirimu. Jangan pernah tergantung pada satu cara, satu senjata. Semua
alam ini adalah energimu. Bangkitlah manusia lalat. Ada misi yang
harus terselesaikan.”
“Aku bangkit..Aku bangkiit..AKU BANGKKKITTT
IIIYEEEAAAHHH..” tangan terkepal.
Tubuh terangkat. Mata kembali fokus. Wajah kembali garang. Saatnya
kaki menapak dan berdiri. Ajo kembali dari kekalahan. “Ehh..Cin
laler busuk itu berdiri lagi..ayo kita ambil posisi…” Salah
satu pasukan memberi tahu dan mereka semua termasuk leadernya
mengambil aba- aba. “Sekarang aku
bangkit bangsat.. Akan kuhancurkan kalian semua..eheheheee…”
Ingatlah Ajo, kekuatan terpenting
adalah keyakinan akan dirimu. Dirimu.DIRIMU. “Well..Hei
laler mau jurus apa lagi kamu.. Eike udah pasang kuda- kuda telunjung
goyang nih.” Pasukan 4lay kembali
bersiaga untuk jurus telunjuk bergoyang. “AKKU
TAK PEDDUULI….AKAN AKU SERANG DENGAN SERANGAN TAK
TERDUGAA..CIIIAAAT…” Ajo terbang
menuju 84 pasukan 4lay itu. Ajo terbang namun sayapnya tak seimbang
karena serangan telunjung bergoyang para pasukan. Keyakinan diri Ajo
tak membatasi semangat Ajo. Sayap terus dan terus mengepak. Sakit,
mual, dan pusing tak dipedulikannya karena kini Ajo memiliki
keyakinan diri untuk terus mengepakan sayapnya sampai dirinya berada
tepat di zona di mana para pasukan itu berdiri. “CCCIIIATT…”
perlahan demi perlahan Ajo mendekati
mereka.
Hingga akhirnya jaraknya hanya hitungan centi
dengan mereka Ajo pun menggunakan jurus yang tak terduga sebelumnya.
“Sekarang para 4lay kamprreeet….
Rasakan serangan dadakanku. INGGUUUUSSS SANG MANUSIA LALLAAT…”
Croooot.. Lendir putih keluar dari
hidung Ajo langsung menempel di wajah para pasukan 4lay SKJ 84 itu.
Mereka pun lari tunggang langgang menanggung jijiknya ingus
menyakitkan yang menempel di wajah. Mereka semua ada yang lari
kemudian mati, kejang- kejang, muntah- muntah, dan banyak yang
mengeluh,”Idiiih aku baru dari sallooon.” “Auuch aku baru
facial..” “Icih icih aku baru pedikur medikut dan mau fotografi.
Malah gini!” “TERKUTUK KAMU LALERR..” sang leader
pun muntab. Wajahnya penuh ingus
berserakan. “Hahahaha, dan sekarang
rasakan serangan pamungkasku leader
4lay. Serangan TU-BER-KU-LO-SA.CIIIAAAAAT!!!” Bumi
kembali gonjang ganjing. Lampu- lampu sorot pecah di sana sini. Sang
leader tak
dapat membendung serangan pamungkas sang manusia lalat. Dia pun
muntah, kejang- kejang, dan menghembuskan nafas terakhirnya.
“UUUAAAA…” Ajo
merintih kesakitan. Tubuhnya kembali memutih dan wujud manusianya
mulai terlihat. “Aku. Mempunyai jurus
baru yang caranya di puter- puter kayak joget headbang. Mungkin aku ini
Metal. Melayu Total. Aku 4lay.Ahh..” Tubuhnya
tergeletak pingsan. Tak lama kemudian satu gerbang terbuka lebar dan
terlihat tangga naik yang panjang sekali. Di gerbang itu tertulis The
Master of 4lay Army. Itu adalah gerbang menuju level 3. Pasukan elite
4lay yang sangat mengerikan.
Bersambung…
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar