Kamis, 04 April 2013

LalerMan and The Black Princess : Part 1


Manusia Lalat dan The Black Princess
Part 1 : Manusia Lalat VS Naluto


Dungu memang, Ketika perekonomian negeri ini semakin membaik. Seorang Ajo masih tetap duduk sambil mengorek- ngorek hidung dengan kelilingking kirinya mencari upil yang terselip di sela- sela bulu hidung. Dia tidak pernah bermimpi untuk menjadi orang kaya ; tubuh terawat, kemeja putih dibalut jas hitam merek gucci, mengendari mobil sport aerodinamis, maupun rumah yang lengkap dengan sistem air panas sekali pencet. Apa saja yang dia lakukan bukanlah hal yang penting terhadap perekonomian negara. Biarlah saja karena kemiskinan yang hinggap dalam nasibnya dikarenakan kemalasannya mengorek ilmu pengetahuan. Dengan santainya dia berkata, “Saya pemalas sejati. Dan saya bangga.”



Toh, orang kaya sejuta pengetahuan dan uang tidak pernah memikirkan orang lain, mereka individualis yang pekerjaannya belum tentu halal. Orang- orang yang beruntung namun angkuh. Yah, sesekali mereka sembahyang, sesekali beramal di tempat- tempat ibadah, sesekali menasehati kawannya bahwa mereka hanya manusia. Namun, huff tetap saja tanpa sadar mereka lupa, bahwa mereka hanyalah ciptaan Tuhan, sama seperti aku yang juga ciptaan Tuhan. Sesama ciptaan Tuhan mereka membuat strata sosial seakan aku lebih rendah daripadanya. Padahal aku dan dia serupa.

Ajo, duduk merebahkan badan di atas kursi bambu yang lusuh. Memandang peradaban negeri yang semakin menarik. Gedung- gedung bertingkat yang tingkatnya hingga ratusan, mobil- mobil super cepat, lampu- lampu gemerlap yang seksi, dan cewek- cewek remaja yang celananya sepaha yang pahanya menyilaukan mata Ajo. Kenikmatan Ajo di siang ini sambil membayangkan kenikmatan yang tak mungkin ia dapatkan. Kriuk kriuk. Perut Ajo berbunyi. Ia sadar, saatnya ia harus kembali bekerja untuk membungkam lambungya yang manja. Di ambilnya tongkat besi yang ujungnya bengkok, dan dikalungkan ransel bambu di pundaknya.
Sebelum melangkah, Ajo tertawa seraya mengece,”Ahaha, akulah astronot. Dan aku mendarat di planet ini. Hanya aku saja orang bumi yang normal. Semuanya makhluk alien!” Ajo berjalan, menelusur, meneliti, mendapatkan benda- benda asing untuk dijual ke dalam teman seprofesinya. Walau benda- benda yang dicarinya dianggap para alien sebagai sampah, tetap saja itu adalah setitik mutiara di dalam lumpur di mata Ajo.

Ajo berjalan ke satu titik utara. Dia tahu, bahwa akan banyak komunitas Alien yang dia harus lewati, dan semuanya begitu “Hororable!” Sembari berjalan, sembari mengais benda asing, dan hap satu benda di dapat sebatang sendok usang dari bahan alumunium. Di lemparnya benda itu ke dalam ransel. Berjalan lagi, dan hap, sebuah “Google” berwarna merah jambu, berbahan dasar kain, dan bau amis, tak tahulah dimasukan saja ke ransel. Berjalan lagi, dan hap. Seperti kantung bening, Elastis, bulat di ujungnya, dan terdapat cairan. Wow Eksperience yang amazing. Mungkin cairan ini bisa diteliti manfaatnya. Di masukan perlahan ke dalam ransel. Ajo, berjalan lagi dan terdengar suara misterius. Tuit tuit tuit.... Di telitinya benda itu, berbentuk bulat, hitam, dan di ujungnya menyala merah. Dan di atas nyala merah itu terdapat tulisan, “Click Here” . Tak tahulah, di tekannya lampu merah itu dan tak lama kemudian dunia seperti berputar..

Wuing, wuing, wuing. Ajo terasa pusing. Kepalanya seperti tersengat paku yang tajam. Keseimbangan badannya hilang dan Ajo berjalan gelempongan. Hingga akhirnya badannya terjatuh, ia tak sadarkan diri. Beberapa menit kemudian, ia terbangun. Masih bingung ia dengan apa yang terjadi. Pergilah ia mencari toilet umum untuk mencuci muka. Namun, hal mengejutkan terjadi. Wajahnya berubah ; matanya merah besar, kepalanya botak, dan kulit wajahnya hitam pekat. Di lihat tangan, kaki dan badannya hitam, terdapat sepasang sayap bertekstur bulat bulat besar, dia hanya mengenakan celana dalam yang bentukannya hitam juga. Tak lama kemudian bisikan suara wanita antah berantah terdengar ,”Ajo, kamu adalah manusia Lalat. Seorang Jagoan!.”

Lalat, serangga kecil menjengkelkan. Senang hinggap di tempat kotor dan memakan makanan yang kotor. Lalat memiliki kekuatan serangan TBC, dan dapat terbang dengan cepat.

Ajo mendengar suara itu. Seorang Putri dari strata teratas planet ini. Seorang putri yang menginginkan Ajo melintasi setiap strata dalam planet ini untuk bertemu dengannya dengan maksud tertentu. Setiap level strata ia harus melintasi satu rintangan yang semakin lama semakin menantang. Dan Ajo a.k.a Manusia Lalat menyanggupi itu. Ajo berlari, Ajo mengepakkan sayapnya, dan Ajo terbang. Kini Ajo manusia super. Walau wajahnya sebetulnya semakin terlihat busuk.

Level 1, Di sebuah tempat seperti taman kanak- kanak. Bangunan 3 tingkat, yang di tengah- tengahnya terdapat prosotan, jungkat jungkit. Dan buku porno berbentuk kartun (Oucch). Sosok bayang- bayang datang dan melempar benda tajam berbentuk bintang. Jrep jrep jrep. Mereka memburu Ajo, dan cyat cyat cyat! Ajo menghindar dari hujan benda itu. Bayangan itu berkata “Suriken” yang rupanya benda itu bernama suriken. Suriken ganda!” 2 suriken terbang dari arah kiri dan kanan menuju tubuh Ajo dengan cepatnya, Ajo menghindar terbang kebelakang dan hap. Dari belakang tubuh Ajo dirangkul sosok itu. "Sial tubuhku terkekang sehingga sulit untuk kugerakan." Ajo pun terus ngeden mengumpulkan tenaga dan tuuuuut…. Tembakan angin kentut keluar dari pantatnya. Sosok itu kebau’an dan menutup hidung dengan kedua tangannya. Ajopun terbebas dan langsung saja Ajo terbang kebelakang tubuhnya. Ajo menendang pantat makhluk aneh itu hingga ia tersungkur. Ajo langsung mengambil surikennya dan langsung saja Ajo terbangkan tepat kearah lehernya yang ternyata tubuhnya gak sampai 1 meter. Suriken membelah lehernya hingga terpisah dari tubuhnya dan puff, tubuhnya pun tiba- tiba menghilang seperti asap

Semua sosok keluar dari bayang- bayang itu. Terlihat bocah ingusan tak lebih usianya sekitar 10 tahun. Wajahnya serupa semua. Dan mereka berkata. “Ini teknik Kage Bunshin No Jutsu” Dan mereka berkata lagi,”Bos kami Adalah Naluto, dan kekasih gelapnya Sakula.” Yang benar saja, belum bisa ngomong R. Sudah blagu. Berlagak sosok ninja. Seharusnya mereka berbakti kepada orang tua. Malah main ninja- ninja’an. Tak lama kemudian otak Ajopun disihir oleh mereka dengan sebutan ,”Naluto Aishiteru.” Oh.. Ajopun terpana. Ajo membayangkan kisah- kisah inspiratif Naluto. Namun kekuatan Lalat nya masih ada. Melihat keadaannya sang putri antah berantah membisikan sebuah jurus ,”gunakan jurus Tu-ber-Ku-Lo-Sa.Ajopun tersadar, ia kembali berdiri seraya memaki ,”Hei kalian ninja- ninja kecil busuk. Lawan semua dengan seluruh kekuatanmu!” Ninja kecil itu setuju dan semuanya menyerang dengan kekuatan angin yang kemudian mereka menyerbunya dengan berkata jurus “Rasenggan!” Puluhan ninja berhamburan menyerbunya dengan kekuatan Angin. Ajo pun menantangnya dengan jurus “Tu-ber-Ku-Lo-Sa!” Ciat! Mereka beradu! Bumi gonjang ganjing! Angin- angin Rasenggan memburu tubuh sang manusia lalat. Namun kekuatan Tu-ber-Ku-Lo-Sa dapat menghalau semua serangan. DIEER! Terjadi ledakan maha hebat. Akhirnya Ajopun menang dengan ngos- ngosan. Ninja- ninja itu menjadi zombie. “Hahahaha..Kalian akhirnya jadi zombie. Tak lama kemudan kalian akan mati muntaber.

Namun... Namun. Raut wajah sang manusia lalat menjadi sedikit berbeda. Ia pergi meninggalkan level terendah dengan perasan cinta terhadap kisah Naluto yang penuh inspiratif. Ninja cilik yang tak pantang menyerah. Sosok yang gigih dalam menjalani kehidupan yang keras. Trep..trep..trep langkah Ajo meninggalkan tempat itu dan secara perlahan wajahnya sedikit memutih.

Bersambung.. 

File Agustus2012 gara2 cerita nya lum kelar malah lupa di posting. Yaudah gw buat sequel aja deh :D


Baca juga :
LalerMan and The Black Princess : Part 2
LalerMan and The Black Princess : Part 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar