Sabtu, 04 Januari 2014

Walking- Walking Jakarta : Museum Pancasila Sakti

Walking Walking Jakarta : Museum Pancasila Sakti

Halo para pembaca blogger, akhirnya gw punya alternatif baru dalam topik pembahasan di blog gw sendiri. Libur- libur daripada manyun lebih baik kita jalan- jalan. Jalan- jalan itu seperti kita yang mengkoneksikan kaki kita kepada alam sekitar. Sehingga kita semakin kenal dan peduli dengan keadaan sekitar. Ketika kita berjalan- jalan seolah olah kita lepas dari rutinitas sehari- hari (di depan layar). Untuk itulah jalan- jalan itu penting.



Pada kesempatan ini, gw bersama sahabat gw. Sebut saja Rezza. Punya misi untuk menelusuri tempat- tempat unik di Jakarta. Sayang khan tinggal di Jakarta gaulnya cuman di kantor sama fingerprint doang. Mumpung libur, kita adakan project asyik ini. Nah, project pertama gw sama teman gw ini adalah pergi ke Museum Pancasila Sakti. Yang membuat kita jadikan museum ini destinasi pertama adalah karena letaknya yang dekat dari rumah kita, dan terlepas dari keberadaan hantu, museum ini tergolong unik lho.






Museum Pancasila sakti atau yang lebih dikenal sebagai Museum G30S PKI adalah museum yang terletak di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Museum ini berdekatan dengan TMII (Taman Mini Indonesia Indah), Halim Perdana Kusuma, dan Pondok Gede (tempat tumbuh kembangnya si Iwan Fals,hehe). Akses ke tempat ini pun sangat mudah. Kalau dari tol Jatiwarna atau dari tol Jatiwaringin yang penting cari Plaza Pondok Gede dulu, trus langsung muterin plaza tersebut sampai ketemu arah ke Jakarta. Pokoknya keluar dari tol itu tanya orang di jalan tahu deh. (Hehe navigator gak mutu). Harga tiket masuknya pun sangat murah, per orang Rp 3.500,- (kalau naik motor).
Museum ini buka dari pukul 09.00 - pukul 16.00 untuk museum pengkhianatan PKI dan pukul 17.00 untuk sumur maut. Fasilitas yang disuguhkan tentunya yang pertama dan utama lubang sumur maut tragedi pembunuhan "pahlawan revolusi" penumpasan PKI, ada juga yang lain seperti patung simulasi perjalanan TNI menumpas PKI yang terletak di museum pengkhianatan PKI, inventori dan dokumentasi asli dari proses tragedi G30SPKI seperti foto, potongan koran, baju pejuang sampai mobil dan senjata api. Di sana juga ada lapangan yang biasa dipakai upacara, patung 7 "pahlawan revolusi" beserta burung garuda yang gede banget, replika rumah tragedi tempat PKI menyiksa para anggota TNI, sampai ruangan yang ada suara narator misterius gitu (serasa nonton Stranger than Fiction).

Sejarah sedikit ah, bahwa museum ini diprakasai oleh Presiden Soeharto. Museum ini dibangun tepat ditempat klimaksnya tragedi G30S PKI terjadi, dan dibangunnya tempat ini dimaksudkan untuk  mengenang pahlawan reformasi yang 'katanya' menumpas PKI (organisasi komunis yang berusaha menggantikan ideologi Pancasila,katanya). Secara khusus museum ini dibuat untuk menghargai jasa ke-7 pahlawan reformasi yang menjadi target pembunuhan PKI. Ketujuh tokoh itu adalah Suprapto, M.T Haryono, S. Parman, DI Panjaitan, Sutoyo S., A.H Nasution yang kematiannya diwakili putri dan ajudannya. Kenapa gw bilang museum ini unik, bagi gw masuk museum ini bahkan lebih dari sebuah kesan epic tapi lebih ke spionase konspiratif (apaan sih bro..). Yups, museum ini seolah- olah sebagai pertanda sebuah konspirasi besar negeri kita seperti kemunculan orde baru, pergeseran idologi, maupun beberapa tokoh yang kemudian dielukan di tempat ini. Ya, gw jg gag tau- tau banget sejarah tapi museum ini gw yakin penuh dengan konspirasi besar (ah apaan lagi sih bro..).

Mengesampingkan hal itu, karena di sini gw memposisikan diri sebagai backpacker cihuy. Kita buat enjoy aja perjalanan kita di museum ini. Setelah gw memarkirkan motor, gw langsung menuju ke mobil dinas peninggalan Jendral Ahmad Yani (mobil sedan 89) dan mobil jeep pak Harto. Selanjutnya masuk ke museum Pengkhianatan PKI (Komunis). Pertama kali kita berada di ruangan foto- foto berkolase proses penumpasan PKI oleh ABRI (TNI) sampai proses pengkuburan para pejuang ke makam pahlawan di Kalibata. Seperti halnya foto kolase, di ruangan berikutnya berisi patung- patung dan data- data dokumentasi perjalanan TNI menumpas komunis.




Di dalam museum itu terdapat 3 fase museum. Pertama berisikan patung simulasi perjalanan TNI menumpas PKI, kedua dengan design interior yang lebih baru menggambarkan 7 pejuang yang dibunuh PKI dan dimasukan ke dalam lubang maut. Saat memasuki ruangan ini gw sama si Rezza pun berfikir untuk membuat film "7 Warrior" dengan plot omnibus, seperti kata rezza ,"Gus, film ini bakal ikonik banget." (Yaelah besok juga lupa sama dokumen kerjaan).


ada mafia mas bro!



Fase ketiga itu lebih ke inventori sang pejuang, bahkan ada pajangan seragam pejuang yang darahnya masih menempel di baju (bakal banyak bakteri tuh). Sayang gak sempet ambil foto gara- gara udah tutup. Terus ada satu ruangan audio visual untuk nonton film sejarah G30S PKI. Yang unik dalam perjalanan ini karena pada saat bersamaan ada segerombolan anak- anak dari madrasah tertentu study tour ke museum. Beberapa guru meringis saat melihat patung berdarah. Dalam benak gw,"Yaelah eneng daripada meringis mending sama abang aja." Oia ada lagi yang unik yaitu ada komunitas mbah- mbah gitu dengan syal merah, keren!


Ini rezza lho



Lanjut lagi kita melancong ke sumur maut. Di sana kita melewati lapangan terawat kosong yang luas, beberapa fotografer model menggunakan lahan itu buat poto- poto (ikutan T.T). Langsung saja dihadapkan pada sumur maut, dengan efek cahaya merah menambah kesan darah yang mencuat dari dalam sumur sedalam 12 meter, So Gore!. Kemudian ada patung "7 warrior dan garuda" yang gede banget, tak lupa masuk ke rumah yang digunakan PKI untuk menyiksa pahlawan. Di rumah itu terdapat perabotan memasak, tong, mesin jahit, tempat duduk, jadi kesannya kayak kita masuk 4D gitu. Trus ada juga seruangan serambi penyiksaan yang bisa kita intip dari kaca. Isinya patung- patung lilin seukuran badan kita yang secara misterius terdengar suara narator dan backsound mengerikan. Katanya di tempat itu terdapat penampakan seperti darah keluar dari patung, maupun patung yang bergerak sendiri. Hiiii... (dasar orang Indonesia suka yang mistis- mistis).









Overview dengan harga murah itu gw gak rugi menikmati wisata konspiratif ini. Apalagi perjalanan di museum pengkhianatan PKI terasa panjang dan berliku- liku bikin gempor kaki. Kalau capek sih bisa duduk dan beli minuman di dalem, bahkan kayaknya kalian bisa beli pakaian- pakaian tentara gitu. Alhasil cabut dari museum gw sama Rezza langsung menyantap porsi super besar makan siang yaitu Soto Surabaya, Nasi + Batagor dan minum es teh + air putih. Well 3 piring 2 gelas gede udah membantai lambung gw.
tempat jualan kalau lg cape
"Tragedi + Time = Comedy (kata salah seorang yang gua gak tau namanya).

Foto- foto gak gw trademark, kalo ada yang nyolong, dosa besar dan kemurkaan gw, tanggung sendiri y.hehe..
GUA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar